Project 37.500 batang..lanjutan posting dulu

Project 37.500 batang bibit Mangrove dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi DIY ternyata telah berjalan. Beberapa waktu yang lalu sebagian bibit telah di"drop" di wilayah Samas.

Oleh rekanan pengadaan bibit di"drop" di wilayah Samas, karena kemudahan untuk bongkar, serta transportasi menggunakan kendaraan yang besar, juga karena lokasi Samas juga masuk dalam zona penanaman. Bibit yang telah di"drop" ini sebagian juga sudah ditanam oleh warga masyarakat, sebagian lagi dan masih banyak yang belum tertanam. Hal ini karena kondisi wilayah yang baru saja tergenang oleh "Buntu Suangan" juga saking banyaknya bibit Mangrove.

Wilayah penanaman ini dimulai dari ujung laguna sebelah barat ke timur, di sisi utara. Yang mana kawasan ini sekarang terdapat lumpur endapan banjir musim hujan lalu, yang cukup luas membentang dari ujung barat sampai ujung timur.

Sementara untuk wilayah sekitar Mangrove yang sudah ada saat ini, sebelah timur, kemarin KP2B melansir bibit Mangrove untuk dibawa ke Kawasan Mangrove, untuk dapat ditanam sedikit demi sedikit.

Hal ini dikarenakan untuk wilayah Timur kondisinya sekarang banyak yang airnya dalam, sehingga mengurangi luasan zona untuk penanaman.

.....

Terlepas dari kedatangan bibit Mangrove ini, kondisi zona kawasan untuk penanaman Mangrove saat ini dari ujung barat sampai timur adalah tergenang air, dan kawasan yang dulunya direncanakan untuk penanaman saat ini berkurang karena banyak lumpur yang terkena erosi, juga kondisi muara/suangan berada pada posisi dekat dengan Samas, yang mana gelombang air laut yang melewati muara/suangan langsung menerjang pada tanaman yang sekarang ditanam disisi timur Samas. Pengalaman yang sudah-sudah dulu, walaupun sudah diperkuat dengan anjir bambu, akan banyak bibit Mangrove yang terhempas oleh omabka laut, ditambah lagi sekarang juga baru musim angin kencang. Juga saat ini juga baru awal tumbuh lumut di Opak, yang biasanya dari timur sampai barat akan penuh dengan

tanaman lumut. Pengalaman saat ini hampir mirip dengan waktu tahun 2008 waktu penanaman 5000 batang bibit Mangrove oleh Masyarakat dengan dukungan dari PMI Bantul dan Palang Merah Jerman.

Pada saat penanaman di sebelah barat kawasan yang sekarang sudah ada Mangrovenya, banyak lumpur dan dapat ditanami, namun kemudian diterjang ombak laut, karena saat itu pas Muara/suangan berada di selatan Kawasan Mangrove, juga disusul lumut yang berkembang di Kawasan opak ini. Saat itu walaupun sudah diberikan anjir, jaring pengaman untuk lumut, tetep saja banyak bibit yang kemudian terhempas oleh gelombang dan lumut. Derita bibit Mangrove waktu itu belum berakhir karena hempasan ombak dan tanaman lumut, karena sebagian tanaman yang bisa bertahan hidup kemudian terkenan banjir musim hujan 2008, banyak sampah besar dan kecil yang menerjang dan menghanyutkan tananaman yang baru akan bersemi itu,,,,namun sekarang kalau mau menghitung masih banyak tanaman yang bisa hidup, terutama tanaman yang waktu itu ditanam pada sele-sela tanaman yang sudah besar, bahkan sampai sekarang masih hidup dan semoga bisa bertambah kuat dan besar.

.....

Ironis memang kondisi yang sekarang dengan kondisi tahun-tahun awal penanaman Mangrove ( 2003 ). Saat itu kondisi sungai Opak tidak seperti saat ini. Dulu sungai Opak di Kawasan ini banyak delta, yang tumbuh rumput dengan banyak aliran aliran di sekitar delta. Sungai opak dulunya tidak selebar sekarang, dan juga tidak dalam seperti sekarang.

......

Tapi itu khan dulu, sekarang dengan segala kondisi yang ada, semua harus optimis bahwa penanaman 37.500 bibit batang Mangrove harus bisa dilaksanakan dan dapat berhasil seperti yang diharapkan.

Dengan ketekunan untuk menanam, merawat, mengawasi Mangrove pastilah akan berhasil dan bermanfaat. Dari 37.500 bibit yang akan ditanam, tentulah tidak akan hidup semua, tapi yang pasti dengan niatan baik akan menghasilkan yang terbaik pula,,,,,mari kita dukung dan bantu mewujudkannya,.......


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment