Wayang Merti Dusun


Sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas segala kelimpahan rejeki masyarakat Dusun Baros mengadakan Merti Dusun bersama. Merti Dusun kali ini diselenggarakan pada Hari Minggu 15 Juli 2012 dengan tirakat doa bersama serta dilanjutkan dengan tanggapan pentas Wayang Kulit Semalam Suntuk.
 
Masyarakat dan warga sekitar Dusun berjubel untuk ikut meramaikan tanggapan wayang kulit kali ini. Acara ini sendiri dimulai sekitar pukul 21.00 dengan dipimpin oleh Bapak Kepala Dusuh Dusun Baros ( Kahono ). Pentas Wayang dimulai sekitar jam 21.20, setelah acara Doa bersama dan sambutan. Begitu seterusnya sampai dini hari menjalang Adzan Subuh


 Terlepas dari kepenatan untuk membantu acara ini serta keasyikan dalam menyaksikan pentas wayang, ternyata ada hal-hal unik yang dilakukan Dalang dan Kru nya yang sempat diperhatikan banyak orang. Dan juga bagi saya sendiri merupakan pengalaman unik dan khas dalam sebuah pentas Wayang Kulit...menarik dan membuat tidak terasa pertunjukan sudah selesai.

Memperhatikan Tingkah laku Dalang selama mementaskan lakon. Ternyata Dalang dalam proses penjiwaan setiap karakter Wayang mengikuti ( atau mungkin diikuti ) oleh wayangnya sendiri, bagaimana ketika wayang berbicara, ketika wayang bergerak, ketika wayang tanding dan sebagainya. Dalang ternyata juga ikut geleng-geleng, ikut menari, ikut tertawa.....ada saja tingkah dalang yang membuat penonton geli dan tersenyum...Disela-sela Dalang tidak memainkan tokoh Wayang ternyata dalang juga Makan, Minum, Menari, Sibuk mencari Tokoh Wayang ( ada pembantunya, namun terkadang pembantunya tidak maksud dengan Dalang ), ,,

Keasyikan dengan ulah dalang dan krunya ini terbawa terus sampai pada adegan goro-goro dengan gendhingan oleh para punokawan, lagi-lagi dengan piawainya Dalang memayangkan karakter tokoh Petruk Gareng Bagong , dengan goyangan bahu maupun tangan. Bahkan sampai pada adegan perang tanding antara satria Pendawa dan Kurawa, Dalang dengan sigapnya memayangkan para tokoh.
Pada akhir pentas wayang Dalang mengakiri dengan berkumpulnya para Satria Pandawa yang menyambut gembira karena Sadewa didampingi Gathutkaca mendapatkan sesuatu dari Begawan Sukmaningrat ( yang tak lain diejawantahkan Sanghyang Podho Wenang ) berupa Wahyu Manik Imandoyo Tlutuh Kumolosari...Wahyu Boga...Wahyu Katentreman...serta Berhasil memboyong Dewi Sri kembali ke keluarga Pendawa.


Cara warga masyarakat yang ikut menyaksikan pun beragam, ada yang sambil tiduran, ada yang tertidur, ada yang melongo tanpa ekspresi, ada yang juga ikut berirama dengan gending dan wayangnya...
Dalang Ki Sigit , Bantul : 
Lakon : Wahyu Manik Imandoyo Tlutuh Kumolosari..Wahyuning Boga..Wahyu Katentreman

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment