Gubug mBah Warsono

Sesuatu yang tak asing dijumpai di Kawasan Mangrove Baros adalah sosok mBah Warsono dengan kondisi gubug serta suasana lingkungannya. 
" Mbah War "begitu masyarakat memanggilnya. Adalah bisa dikatakan tokoh dibalik layar kehidupan Mangrove. Mengapa ? Karena mBah War inilah salah satu dari Warga Dusun Baros yang dari awal perintisan tanaman Mangrove ikut serta dan "berkorban" untuk keberadaan Mangrove yang sekarang ini. 

Mbah War ikut dalam pembinaan untuk seluk beluk tanaman Mangrove, yang sampai saat ini masih fasih menceritakan awal mula keberadaan Mangrove bahkan semua jenis tanaman Mangrove yang ditanam pun dipahami.
 
Keseharian mBah War sebagai warga dusun yang mengandalkan kehidupan dari menggarap sawah terkadang memang tersita oleh kegiatan dan aktifitas Mangrove. Menghadiri undangan, mendampingi tamu yang datang, atau hal lain seperti mengelilingi Kawasan Mangrove untuk sekedar mengamati perkembangan dan masalah yang menyangkut tanaman Mangrove.
 
Rumah mBah War berada di Dusun Baros. Namun sering kali dan hampir bisa dikatakan jarang berada di rumah. Beliau justru malah sering berada di Kawasan Mangrove karena memang sawah garapan dan ternaknya ada di sana. Bagi tamu yang pernah datang Ke Mangrove pastilah akan melihat rumah/gubug diujung parkiran. Nah gubug ini yang sekarang dijadikan rumah untuk ditinggali. Keberadaan gubug yang dijadikan rumah tinggal ini memang sudah dilakukan sejak awal mula perintisan tanaman Mangrove. Disini di gubug ini keseharian mBah War dilakukan, mencari rumput untuk ternak, menggarap sawah beristirahat. Kalaupun pulang ke dusun paling-paling hanya sebentar kemudian akan balik lagi ke gubug ini.http://mangrove-jogja.blogspot.com......
 
Sudah tua memang gubug ini. Ada dua gubug disini, sebelah timur dan sebelah barat. Yang timur seukuran 4 x 5 m2, dulunya untuk istirahat dan menerima tamu yang datang ke Mangrove. Sekarang untuk tempat pompa/diesel air milik mBah War. Yang satunya sebelah barat, lebih besar dan panjang. kurang lebih 4 x 16 m2. Gubug ini dibuat menjadi 4 ruang. Paling Timur untuk dapur dan tempat tidur, sebelahnya untuk tempat peralatan tani dan sebagai tempat kendaraan tamu. Dua ruang sbelah baratnya sekarang dipergunakan untuk kandang ternak, sapi dan ayam. Kalau melihat sapi metal , ya itu sapinya mBah War.
Kondisi dua gubug ini sekarang memang sudah usang, namun pastilah banyak kenangan dan peristiwa yang mungkin terekam terkait dengan keberadaan Mangrove ini, yang mungkin tidak terkatakan atau tergambarkan dengan media apapun.
 
Gubug-gubug ini berdiri dengan tiang cor yang sekarang sudah tidak tegak lagi, banyak yang miring karena termakan usia dan tiupan angin, namun begitu masih saja terasa hangat untuk berlindung dari guyuran hujan maupun kencangnya angin selatan dan dinginnya udara malam. Terlebih bagi para pemancing yang sering kali menitipkan kendaraan dan berehat sejenak di gubug ini.
......
Semoga ya mBah, dengan perkembangan kawasan Mangrove nantinya gubug-gubug ini dapat diperbaiki sehingga tetap ada dan menjadi bagian tak terpisah dari keberadaan Mangrove..amiiiiiinnn.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Project 37.500 batang..lanjutan posting dulu

Project 37.500 batang bibit Mangrove dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi DIY ternyata telah berjalan. Beberapa waktu yang lalu sebagian bibit telah di"drop" di wilayah Samas.

Oleh rekanan pengadaan bibit di"drop" di wilayah Samas, karena kemudahan untuk bongkar, serta transportasi menggunakan kendaraan yang besar, juga karena lokasi Samas juga masuk dalam zona penanaman. Bibit yang telah di"drop" ini sebagian juga sudah ditanam oleh warga masyarakat, sebagian lagi dan masih banyak yang belum tertanam. Hal ini karena kondisi wilayah yang baru saja tergenang oleh "Buntu Suangan" juga saking banyaknya bibit Mangrove.

Wilayah penanaman ini dimulai dari ujung laguna sebelah barat ke timur, di sisi utara. Yang mana kawasan ini sekarang terdapat lumpur endapan banjir musim hujan lalu, yang cukup luas membentang dari ujung barat sampai ujung timur.

Sementara untuk wilayah sekitar Mangrove yang sudah ada saat ini, sebelah timur, kemarin KP2B melansir bibit Mangrove untuk dibawa ke Kawasan Mangrove, untuk dapat ditanam sedikit demi sedikit.

Hal ini dikarenakan untuk wilayah Timur kondisinya sekarang banyak yang airnya dalam, sehingga mengurangi luasan zona untuk penanaman.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Cor Block n Con Block




Melanjutkan.....
Tahapan pekerjaan pengerasan jalan tanggul dan area parkir sudah memasuki minggu ke-3. Saat ini pekerjaan pembuatan kalen ( lubang ) untuk cor hampir selesai.



Pekerja mulai meratakan pasir dan batu kerikil sebagai dasaran dari Cor Block. Hamparan pasir krikil ini setebal kurang lebih 10 cm, dan memanjang sepanjang rencana pengecoran. 



 Dibuat dua jalur kiri dan kanan, sedang pada bagian tengah dipakai pembatas dari jalan tanggul asli. Lebar keseluruhan cor ( 80 + 80 ) cm, ditambah median tanah asli ( 80 ) cm , sehingga lebar totalnya 240 cm, masih ada bahu jalan tanggul dikiri-kanan cor kurang lebih 60 cm. Cukup lebar dan sudah muat untuk kendaraan mobil bahkan mini bus.
Mulai dua hari lalu sudah dilakukan pengecoran diatas dasaran Sirtu. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan "molen" cor untuk memudahkan mencampur material, kemudian untuk meratakannya diusung dengan "angkong".

Menurut para pekerja kendala yang menyulitkan saat ini adalah air untuk menyiram dasaran tanah serta untuk mengaduk material, hal ini terkait jauhnya air sumur, sedangkan 
kalau mengambil air sungai , airnya payau, mengandung garam. Juga cuaca sangat panas membuat cepat lelah, ditambah saat ini sedang puasa.

Beberapa waktu lalu pekerjaan akan terhenti untuk beberapa waktu, hal ini karena saat itu  muara sungai Opak yang menuju ke Laut ( suangan ) mulai tertutup lagi, sehingga air sungai tidak bisa masuk menuju ke Laut, dan akibatnya terjadi genangan yang meluap ke persawahan juga sampai pada lokasi pekerjaan pengecoran ini. ( lihat postingan terdahulu tentang buntu suangan ). Saat ini genangan luapan air sudah surut karena , beberapa warga dusun sudah melakukan bedah suangan, sehingga pekerjaan tetap dapat berjalan.




 








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Wayang Merti Dusun


Sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas segala kelimpahan rejeki masyarakat Dusun Baros mengadakan Merti Dusun bersama. Merti Dusun kali ini diselenggarakan pada Hari Minggu 15 Juli 2012 dengan tirakat doa bersama serta dilanjutkan dengan tanggapan pentas Wayang Kulit Semalam Suntuk.
 
Masyarakat dan warga sekitar Dusun berjubel untuk ikut meramaikan tanggapan wayang kulit kali ini. Acara ini sendiri dimulai sekitar pukul 21.00 dengan dipimpin oleh Bapak Kepala Dusuh Dusun Baros ( Kahono ). Pentas Wayang dimulai sekitar jam 21.20, setelah acara Doa bersama dan sambutan. Begitu seterusnya sampai dini hari menjalang Adzan Subuh


 Terlepas dari kepenatan untuk membantu acara ini serta keasyikan dalam menyaksikan pentas wayang, ternyata ada hal-hal unik yang dilakukan Dalang dan Kru nya yang sempat diperhatikan banyak orang. Dan juga bagi saya sendiri merupakan pengalaman unik dan khas dalam sebuah pentas Wayang Kulit...menarik dan membuat tidak terasa pertunjukan sudah selesai.

Memperhatikan Tingkah laku Dalang selama mementaskan lakon. Ternyata Dalang dalam proses penjiwaan setiap karakter Wayang mengikuti ( atau mungkin diikuti ) oleh wayangnya sendiri, bagaimana ketika wayang berbicara, ketika wayang bergerak, ketika wayang tanding dan sebagainya. Dalang ternyata juga ikut geleng-geleng, ikut menari, ikut tertawa.....ada saja tingkah dalang yang membuat penonton geli dan tersenyum...Disela-sela Dalang tidak memainkan tokoh Wayang ternyata dalang juga Makan, Minum, Menari, Sibuk mencari Tokoh Wayang ( ada pembantunya, namun terkadang pembantunya tidak maksud dengan Dalang ), ,,

Keasyikan dengan ulah dalang dan krunya ini terbawa terus sampai pada adegan goro-goro dengan gendhingan oleh para punokawan, lagi-lagi dengan piawainya Dalang memayangkan karakter tokoh Petruk Gareng Bagong , dengan goyangan bahu maupun tangan. Bahkan sampai pada adegan perang tanding antara satria Pendawa dan Kurawa, Dalang dengan sigapnya memayangkan para tokoh.
Pada akhir pentas wayang Dalang mengakiri dengan berkumpulnya para Satria Pandawa yang menyambut gembira karena Sadewa didampingi Gathutkaca mendapatkan sesuatu dari Begawan Sukmaningrat ( yang tak lain diejawantahkan Sanghyang Podho Wenang ) berupa Wahyu Manik Imandoyo Tlutuh Kumolosari...Wahyu Boga...Wahyu Katentreman...serta Berhasil memboyong Dewi Sri kembali ke keluarga Pendawa.


Cara warga masyarakat yang ikut menyaksikan pun beragam, ada yang sambil tiduran, ada yang tertidur, ada yang melongo tanpa ekspresi, ada yang juga ikut berirama dengan gending dan wayangnya...
Dalang Ki Sigit , Bantul : 
Lakon : Wahyu Manik Imandoyo Tlutuh Kumolosari..Wahyuning Boga..Wahyu Katentreman

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Cor Block n Con Block

Kemarin, Senin 9 Juli 2012 Dinas Kelautan dan Perikanan memulai pekerjaan "pembangunan dan perkerasan" Parkir dan Jalan di Lokasi Mangrove.
Pekerjaan ini adalah membuat perkerasan untuk area Parkir dengan meng"conblock" sebidang tanah yang biasanya digunakan untuk mendirikan tenda tamu.

 
Juga dalam pekerjaan selanjutnya akan dilakukan perkerasan jalan tanah dengan meng"cor block" jalan tanah dari area Parkir ini menyambung jalan Cor block yang dulu telah di"gotongroyong"kan warga dan pemerintah.
Pekerjaan Pembangunan dan Perkerasan area parkir dan jalan ini nantinya diharapkan sebagai kemudahan fasilitas menuju dan beraktifitas di Lokasi Mangrove. Yang mana pada musim hujan nanti para pengunjung dapat menuju dan beraktifitas di Kawasan Mangrove tanpa terkendala jalan becek, serta juga tidak lagi repot untuk memarkir kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0