( sekedar protes untuk penyelamatan kawasan delta opak )
Kawasan Mangrove sebagai kawasan konservasi lingkungan delta sungai Opak,
dikelola oleh warga desa Tirtohargo Kretek Bantul, kekhususan oleh Pokja Mangrove yang terdiri dari Anggota dari Warga Masyarakat, Pemuda dan Nelayan yang masih peduli akan kelestarian lingkungan.Pengelolaan kawasan Mangrove diantaranya dimanfaatkan untuk wisata lokal, pemancingan, aktifitas nelayan, budidaya ikan dan kepiting serta sebagai kawasan lindung penangkal angin laut yang berkadar garam tinggi, sehingga pesawahan di belakangnya ( di utara ) bisa ditanami.
Saat ini Kawasan Mangrove baru diikiutkan lomba Kalpataru tingkat Nasional, dan dalam proses penilaian oleh dewan Juri.
Ditengah keinginan dan usaha untuk memajukan dan mengelola kawasan Mangrove agar bisa seperti yang diinginkan warga dan pemerintah, ada beberapa oknum warga yang akan membangun kandang ternak Babi di kawasan ini. Rencana ini sekarang diprotes dan dalam "musyawarah" oleh Pokja dengan oknum warga tersebut. Kenapa warga ini berinisiatif memelihara ternak babi, karena ternak ini mudah dalam pemeliharaan dan mereka melihat cukup mudah dalam membuang limbahnya.
Terlepas dari alasan tersebut dan " halal tidaknya " babi ini, yang jelas mereka tidak peduli dengan lingkungan yang sekarang baru dikembangkan oleh warga masyarakat secara umum.
Protes dan Musyawarah masih dilakukan, dan semoga berhasil. Nantinya kalau tidak bisa lewat musyawarah , akan dilanjutkan melalui birokrasi terkait. Mengingat usaha ini juga belum ada ijin resmi dari pemerintah, dan juga karena kawasan yang akan dipakai merupakan tanah/delta sungai opak , notabene adalah tanah Sultan Ground ( SG ) di kawasan Bantul Selatan.
Semuga para " Warga Ngeyel " ini tidak buta dan tuli, kalaupun buta matanya pastilah masih bisa mendengar. Lain cerita jika mereka sudah Buta dan Tuli..................
0 comments:
Post a Comment