Jumat, 29 Juli 2011, RM Parangtritis
Diselenggarakan Workshop Program Mitra Bahari : Pengembangan Kawasan Konservasi di Provinsi DIY , oleh Dinas Kelautan dan Perikanan ( Dislautkan ) Propinsi DIY serta Konsorsium Mitra Bahari Regional Center DIY.
Kegiatan ini diikuti oleh Warga Masyarakat desa Tirtohargo dari Unsur Pemuda/i , Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa, Kelompok Nelayan serta Mahasiswa KKN UGM
wilayah Desa Tirtohargo.
Pada kegiatan ini diampu oleh narasumber dari :
- Suwarman P, Dislautkan Prop DIY ( Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Konservasi Berbasis Masyarakat di Propinsi DIY )
- Joko Raharjo , Sekjen Mitra Bahari RC DIY ( Pentingya Konservasi di Kawasan Pesisir DIY )
- Drs. Namastra Probosunu, M.Si , UGM ( Strategi Pengelolaan Kawasan Konservasi di Propinsi DIY )
- Arief , LSM Relung ( Peran serta Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Konservasi di Propinsi DIY )
- Perlu sebuah Rencana Dasar dan Tetap , agar pengembangan dan pemanfaatan Kawasan Mangrove bisa terencana dengan baik, mengingat banyak kepentingan dan pihak yang dapat berperan di Kawasan ini.
- Banyak dukungan dari berbagai pihak terkait dengan pengembangan Kawasan Mangrove dusun Baros ini, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten dan Propinsi melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi
- Sebagai konsep dasar Konservasi , maka bagian dari kawasan ini ( mangrove, hutan pantai, trumbu karang, estuari, teluk, lahan basah, perairan dangkal, laguna serta gumuk pasir ) perlu untuk direhabilitasi, didayagunakan dan dikonservasi untuk kesejahteraan masyarakat ( pesisir )
- Konservasi kawasan Mangrove menjadi penting karena : dapat memberikan jaminan yang ebih baik bagi masyarakat sekitar ; terjadi penurunan fluktuasi tangkapan ikan oleh masyarakat ; dapat sebagai pemulihan ekologis dari berbagai tekanan/degradasi ; konservasi harus yang berkelanjutan dan jangka panjang ; dengan adanya konservasi pengelolaan menjadi lebih mudah dan penegakan aturan hukum lebih mudah pula ; dan harapannya dengan adanya konservasi maka dapat meningkatkan manfaat ekonomi ekologi, sosial masyarakat
- Dalam rangka keberadaan Mitra Bahari sebagai konsorsium, yang teridiri dari Perguruan Tinggi, LSM, Tokoh Masyarakat mempunyai tugas pokok sebagai : Pendamping masyarakat ; Fasilitator pelatihan ; Pelaksanaan kajian dan penelitian serta membantu memberikan / memberikan rekomendasi. Terlebih dalam hubungannya dengan kelestarian alam / kawasan yang sudah dikategorikan dalam Wilayah Konservasi.
- Bahwasannya kawasan Mangrove Dusun Baros belum sepenuhnya bisa disebut sebagai wilayah konservasi, hal ini karena Luas Wilayah masih kecil , belum ada batas yang jelas, tanaman belum teridentifikasi secara detil. Namun dengan kegiatan dan niat dari semua pihak tidak menutup kemungkinan suatu saat kedepan hal ini dapat terwujud. Keterlibatan masyarakat sebagai mitra penuh dari pemerintah maupun lembaga lain akan sangat menentukan keberhasilan pengembangan kawasan in, ....semoga
0 comments:
Post a Comment