Workshop Konservasi Mangrove

Jumat, 29 Juli 2011, RM Parangtritis
Diselenggarakan Workshop Program Mitra Bahari : Pengembangan Kawasan Konservasi di Provinsi DIY  ,   oleh Dinas Kelautan dan Perikanan ( Dislautkan ) Propinsi DIY serta Konsorsium Mitra Bahari Regional Center DIY.

Kegiatan ini diikuti oleh Warga Masyarakat desa Tirtohargo dari Unsur Pemuda/i , Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa, Kelompok Nelayan serta Mahasiswa KKN UGM

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Aksi Nanam Mangrove

Aksi menanam pohon Mangrove kembali dilakukan oleh warga masyarakat desa Tirtohargo, didukung sepenuhnya oleh Mahasiswa KKN dari UGM.
Hari pertama , Minggu 24 Juli 2011 melakukan penanaman di sekitar kali Opak dilakukan oleh Mahasiswa KKN dibantu Pemuda dusun Baros
Hari kedua, Senin 25 Juli 2011 melakukan penanam disepanjang Kali Opak di sebelah hulu, yaitu dekat dengan Dusun Karang Tirtohargo.

sekedar ilustrasi, ,,,kalau udah besar...harapannya seperti ini....luebat,,,heubat khan ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Rapat Pokja Mangrove

Rabu, 20 Juli 2011
Pertemuan/Rapat Anggota Kelompok Kerja ( Pokja ) membicarakan beberapa agenda dan evaluasi kegiatan terkait dengan perkembangan di kawasan Mangrove.
PErtemuan kali ini diikuti oleh :

  • anggota Pokja
  • anggota Pokgiat
  • Anggota KP2B
  • Mahasiswa KKN UGM
  • Pak Arief 

Pertemuan diantaranya membicarakan/menghasilkan hal-hal berikut :
  • akan melakukan penebangan pohon Jati sejumlah 22 batang, pada hari Rabu, 27 Juli 2011. Pohon jati yang akan ditebang ini merupakan Tanaman yang dulu ditanam oleh anggota LSM Relung dengan menyewa lahan di Girikerto Panggang Gunung Kidul. Namun karena saat ini masa sewa sudah habis maka oleh pemilik lahan , diminta untuk ditebang saja. Kemudian oleh Pak Arief , sebagai orang yang selalu berdampingan dengan Pokja maupun KP2B, rencananya pohon jati yang akan ditebang ini akan dimanfaatkan untuk membangun kawasan Mangrove, baik sebagai perbaikan rumah panggung maupun dalam bentuk lain yang belum bisa digambarkan. Namun yang pasti , bisa ditebang dulu dan dibawa ke lokasi Mangrove, nantinya bisa digunakan sesuai rencana pengembangan kawasan.
  • kedepan akan dilakukan pengamatan lebih intensif terkait dengan tanaman Mangrove. Yaitu dengan memberikan label / kode pada setiap pohon Bakau yang ada, yang nantinya dapat dipantau semua perkembangan yang terjadi, sekaligus sebagai sensus jumlah pohon yang sekarang ini ada. Apakah akan berkurang atau bahkan mati, atau bahkan dapat bertambah terkait dengan sudah banyak aksi tanam Mangrove di kawasan ini.
  • secara bersamaan KKN UGM kali ini juga akan melakukan program pemberdayaan dan aksi untuk kawasan Mangrove. Melakukan penanaman 1000 batang Bakau dalam beberapa tahap. rencananya bibit akan didatangkan dari Batang Jawa Tengah. dan ditanam di sisi Timur Desa ( dusun Karang Tirtohargo ) serta beberapa tempat yang masih kosong.
  • juga akan dibuat papan informasi Mangrove di Dusun Baros, dengan memanfaatkan papan informasi dusun yang sekarang ini kurang difungsikan ; membuat draft prosedur penerimaan tamu yang akan datang ke lokasi Mangrove maupun tamu yang akan mengadakan kegiatan di Kawasan Mangrove ; juga bersama dengan KKN akan merenovasi Gardu Pandang yang miring/doyong karena terkena terjangan angin yang sangat kencang beberapa waktu yang lalu.
  • akan ada Workshop terkait Mangrove pada hari Kamis, 28 Juli 2011 di RM Parangtritis, jam 08.00 - 15.00, bersama dengan Mitra Bahari. Peserta sekitar 40 Orang, mulai dari ajaran Kabupaten sampai dengan warga masyarakat yang masih berhubungan dengan kegiatan Mangrove.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

SMP Kanisius Ganjuran

Sabtu, 16 Juli 2011

Para siswa sekolah menengah pertama ( smp ) Kanisius Ganjuran mengadakan aksi sosial menyiapkan bibit bakau. Aksi para siswa yang didampingi oleh guru serta pemuda/i ( KP2B ) dimulai dari pagi hari sekitar pukul 08.00 dan berakhir seikitar jam 13.00.

Para siswa SMP ini mengadakan aksi pembibitan dalam rangka penutupan MOS ( masa orientasi siswa ), yaitu rangakain pengenalan sekolah dan lingkungan sekolah dalam rangka penerimaan siswa baru. Kegiatan disamping membuat bibit juga dilakukan kegiatan out bond di sekitar lokasi/kawasan Mangrove.

Para siswa dan pendamping merasa puas dapat melakukan kegiatan sekolah yang diracik dengan kegiatan sosial untuk ikut peduli dengan lingkungan sekitar. Disamping pula karena suasana sekitar kawasan Mangrove mendukung untuk berkegiatan, karena dekat dengan Pantai, Sungai juga ada lokasi luas untuk ber outbond.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Panen IMPUN

http://mayasar1.files.wordpress.com/2010/01/ipun.jpg
Pada bulan Mei serta Juni 2011 ( kalau tidak salah Jumadilawal dan Rejeb , untuk kalender jawa ) ini merupakan bulan pesta impun ( sejenis ikan kecil, warna putih, berukuran panjang 2-3 cm, sebesar butir beras ) bagi warga yang berada di sepanjang Pantai Selatan Propinsi DIY, khususnya Bantul. Dimana impun ini mendekat ke pinggir pantai yang ada muaranya ( muara sungai Progo di Srandakan, Bantul – Trisik, Kulon Progo dan Muara Sungai Opak di Kretek - Srandakan ).

Kejadian seperti ini sudah terjadi dari waktu dulu, bahkan menurut cerita dari simbah-simbah, dari mereka kecil kejadian impun yang mendekat ke muara sungai ini seudah terjadi dari dulu.

Mengapa Mei dan Juni ? menurut para simbah-simbah impun ini selalu mendekat ke muara pada waktu musim kemarau, sekitar Mei dan Juni. Bahkan saat ini pada bulan Mei ada, bulan Juni juga ada lagi. Untuk Mei sekitar tanggal 28 – 30 sedangkan Juni sekitar tanggal 28 – 29. 

Dimana waktu itu kondisi bulan sabit tua. Kalau menurut simbah-simbah setiap tanggal 25 – 28 Jawa, nah puncaknya/terbanyak biasanya tanggal 26 dan 27 Jawa. Tanggal jawa ini maksudnya adalah tanggal yang dihitung dari kenampakan bulan, sehingga tidak mesti sama dengan tanggal/kalender masehi.

Mengapa tanggal/kalender ini tidak pasti ? menurut para simbah-simbah , mereka hanya mengamati kondisi alam sekitar, jadi tidak bisa  dipastikan. Terkadang dari tanggal 25 sudah muncul, namun bisa juga kemunculan impun ini pada tanggal 27 nya. Mereka( simbah-simbah ) ini sekali lagi hanya mengamati. Dan biasanya pengamatan mereka banyak benarnya.

Menurut warga yang ikut mencari impun dapat dikonsumsi untuk menambah gizi keluarga, serta untuk menambah pendapatan keluarga, karena bisa dijual kepada warga lain yang tidak bisa mencarinya. "lothong, ki oleh seliri, yo kiro-kirone 25 kilo ( cukup banyak, memperoleh satu karung, sekitar 25 kg ) “ kata lek Waldo. 

Satu kilo impun kalau dijual sekitar 20 – 25 ribu rupiah, ini tergantung dari kecil dan besarnya impun maupun bersih dan tidaknya, karena terkadang impun ini tercampur dengan pasir pantai maupun Gangsing ( hewan kecil dengan kaki 8, berekor seperti ekor udang. Sebesar biji kedelai, yang muncul sebelum kemunculan impun dan setelah impun habis. Gangsing ini pun kalau besar menjadi apa , juga tidak ada yang mengetahui. Biasanya gangsing untuk makanan ternak bebek mapun campuran makan ayam ).

Impun di wilayah kabupaten Bantul ini munculnya pada waktu pagi hari, mulai dari subuh sampai sekitar pukul 10 siang, juga sore hari dari jam 16 sampai petang jam 19. Namun bisa juga muncul seharian dari pagi sampai malam hari. Dan yang unik ya hanya antara tanggal 25 – 28 tersebut, sehingga kalau mencari diluar tanggal tersebut pastilah tidak akan memperoleh.

http://feriawan.files.wordpress.com/2008/11/seagull.jpg
Keberadaan impun ini juga otomatis menarik minat dari ikan laut yang lain, nyatanya banyak nelayan yang juga memperoleh ikan dengan cara dijaring eret, maupun dengan jala, pada saat kemunculan impun ini. Disamping ikan juga berbagai burung ( migrasi ) seperti Camar Laut, Kuntul, Sapen, Cangak. 


Info dari : Mbah Kuncup, mbah War, lek Waldo, lek Walidi, Nartek, Sunar,Ngatijo.
Sumber gambar :
http://feriawan.files.wordpress.com/2008/11/seagull.jpg

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments2